Shiwy Pembelajar

Shiwy Pembelajar

Rabu, 13 Juni 2012

Ilmu Berpikir Daniel Kahneman By Tung Desem Waringin 12 June 2012


Font size: Decrease font Enlarge font
Daniel Kahneman adalah pemenang Nobel Economi Science tahun 2002. Hadiah itu dia terima atas karyanya tentang pengintegrasian wawasan dari penelitian psikologi ke dalam ilmu ekonomi, khususnya yang berkenaan dengan pendapat manusia dan pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian.
Kahneman berpendapat bahwa orang berpikir untung-rugi, namun pada masa pendek. Ketakutan rugi lebih besar dari untung. Dalam sebuah eksperimen untuk membuktikan teorinya, Kahneman membentuk 2 kelompok. Kelompok pertama diberi secangkir kopi, sedangkan kelompok ke-2 tidak diberi apa-apa. Kelompok pertama diizinkan memilih, apakah mereka ingin menjaga cangkir itu, atau memperdagangkannya untuk mendapat uang. Sedangkan Kelompok ke-2 ditawari pilihan, secangkir kopi atau uang. Ditemukan bahwa kelompok ke-2 langsung memilih menerima uang. Sedangkan kelompok pertama perlu waktu untuk berpikir, apakah memilih secangkir kopi atau menjualnya.
Kahneman berpendapat bahwa system berpikir manusia ada 2, yaitu thinking fast, dan thinking slow system .  Problem yang sering terjadi pada manusia adalah, manusia berpikir supaya tidak berpikir. Banyak yang thinking fast karena tergesa-gesa dan malas berpikir lebih lama. Selain itu thinking fast juga sering “jumping conclusion”. Sementara itu banyak yang thinking slow karena sering ragu-ragu, malas mengambil keputusan dan malas bertindak.
Jika dikombinasikan dengan baik, maka thinking fast dan thinking slow akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dengan kombinasi itu kita belajar berpikir dan “melihat” dari berbagai sudut. 
Seperti orang yang belajar mengemudi mobil, pada awalnya dia thinking slow, semua serba hati-hati. Setelah dilakukan berulang-ulang maka menjadi mahir dan thinking fast. Namun ia jadi tidak mau berpikir lagi, untuk belajar cara mengemudi yang baru. Begitu juga dengan bekerja (mencari uang), karena sudah thinking fast kita berhenti berpikir untuk mencari uang lebih besar lagi. Padahal bukan itu maksudnya. Thinking fast dan thinking slow sama-sama bertujuan supaya kita bisa lebih maju lagi, dan tidak berhenti berpikir. (am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar