Shiwy Pembelajar

Shiwy Pembelajar

Kamis, 23 Februari 2012

Pentingnya Apresiasi untuk Anak Oleh Nina Hayati

Apresiasi yaitu suatu penghargaan, respon positif atau pujian yang memotivasi. Apresiasi sangat penting karena dengan apresiasi seorang anak akan merasa percaya diri karena dia merasa dihargai. Dengan apresiasi seorang anak lebih bersemangat lagi mengerjakan sebuah kebaika dan prestasi-prestasi. Tapi sayang apresiasi sekarang mulai terkikis, yang ada hanya persaingan dan saling menjatuhkan atau bahkan kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang menjatuhkan, bukan memberi apresiasi atau memotivasi. Karena saat anak berbuat baik jarang keluar kata-kata apresiasi dan motivasi, berbeda saat anak berbuat ‘jelek’, bisa berparagraf-paragraf kata keluar dari lisan orang tua, mungkin jika dijilid bisa menjadi buku tersendiri. Semoga kita terhindar sebagai guru dan orang tua yang hanya memberi cap-cap ‘jelek’ kepada anak didik dan buah hati tercinta.


Apresiasi dalam dunia pendidikan sangat di butuhkan. Dengan apresiasi bisa membuat anak bangsa menjadi cerdas dan maju. Apresiasi adalah salah satu pondasi anak menjadi percaya diri, karena manusia adalah merupakan pembelajar yang haus dengan ilmu pembelajaran, mereka akan dengan senang hati selalu mencoba dan mencoba. Sebagai contoh, kita masih ingat ketika waku kecil, saat kita belajar berjalan. Puluhan kali jatuh,bahkan setelah diteliti berdasarkan pengamatan pada umumnya seorang bayi dapat belajar setelah 320 kali terjatuh. Ada yang lebih cepat ada yang lebih lambat dan terbukti banyak bayi yang terus berusaha walau mereka sering terjatuh. Kenapa bisa seperti itu? Karena kita sering mendapatkan apresiasi. Setiap kita terjatuh kita dibantu orang tua, saat melakukan sedikit keberhasilan orang tua sangat senang dan selalu memberi motivasi, bisa dengan cara menceritakan keberhasilan anaknya kepada saudara, tetangganya dan itu bisa membuat si anak bersemangat untuk terus berusaha. Yang pertamanya baru bisa dua, tiga, empat langkah dengan apresiasi dari orang tua besoknya si anak terus berusaha dan bisa melangkah lebih banyak lagi. 


Tidak terbayangkan bagaimana kalau orang tua kita tidak memberi motivasi saat kita belajar berjalan, apalagi kalau mereka takut anaknya sering jatuh terus kita digendong setiap hari atau memakai kereta dorong terus, bisa jadi kita tidak selincah sekarang.


Begitu juga dalam dunia pendidikan dengan apresiasi orang tua kepada anak atau guru kepada murid, maka anak akan sangat mencintai belajar. Sebagai orang tua atau guru, kita harus mampu membuat anak atau murid menyukai belajar, bukan sebaliknya kitalah yang menurunkan minat belajar mereka. Sebagai langkah awal mendukung ini, buatlah program belajar mandiri anak-anak, atur jadwal mereka, kapan dibolehkan bermain, kapan dibolehkan melihat televisi yang mendidik atau kalau aturan dalam keluarga tidak diperbolehkan melihat televisi perlu dialihkan ke hal-hal lain, dan kapan saatnya harus belajar. Ajak semua anggota keluarga untuk mendukung program cinta belajar ini, dengan tidak membuat kegiatan tandingan. Sebagai contoh waktunya belajar bunda atau ayahanda asik melihat televisi atau terlihat asik bermain komputer. Jangan lakukan. Karena ini bisa membuat anak ogah belajar.


Yang perlu menjadi catatan untuk orang tua dan guru adalah tidak hanya apresiasi atau hukuman yang diberikan kepada mereka, tapi istikomah harus ditegakkan. Jangan sampai hari ini apresiasi diberikan, tetapi besoknya tidak diberikan. Hari ini hukuman diberikan tapi besok tidak. Mari kita bimbing minat belajar anak, berikan apresiasi kepada anak atau anak didik kita supaya menjadi anak hebat, yang mencintai belajar. Kalau bukan dari orang tua atau guru, dari mana mereka mendapatkan apresiasi? Anak bisa membaca itu biasa, anak memiliki minat baca itu baru luar biasa.

2 komentar: